GUNADARMA SHARIA ECONOMIC EVENT 2021

Pandemi Covid-19 telah menyebar di berbagai belahan dunia yang menimbulkan risiko kesehatan, sosial, dan ekonomi yang besar. Patogen yang bergerak dengan cepat menyebar ke seluruh dunia yang berpotensi membunuh puluhan juta nyawa, mengganggu perekonomian, dan menggoyahkan keamanan nasional. Ada pula faktor-faktor yang menyebabkan wabah menyebar dengan cepat yaitu: perubahan iklim, urbanisasi, kekurangan air dan sanitasi. Dampak dari pandemi Covid-19 begitu nyata yang mana mengakibatkan jutaan kematian bahkan perkiraan konservatif menunjukkan bahwa pandemi menghancurkan hingga 1% dari PDB global. Hal itu sebanding pula dengan ancaman prioritas utama lainnya, seperti perubahan iklim. 

Saat ini, telah lebih dari satu tahun yang lalu semenjak pandemi Covid-19 mengubah segala aspek kehidupan masyarakat di seluruh dunia. Pemerintah Indonesia telah menyiapkan strategi berupa skema pembangunan dengan harapan dapat menjadi jawaban dalam memperbaiki dan memulihkan ekonomi Indonesia di tahun 2021. Pada semester III 2020, Pemerintah telah mengeluarkan paket kebijakan pemulihan ekonomi nasional dilakukan melalui kebijakan fiskal dan moneter yang komprehensif. Hal ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada peningkatan konsumsi dalam negeri, peningkatan aktivitas dunia usaha serta menjaga stabilitas ekonomi dan ekspansi moneter. Pemerintah membentuk UU No. 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja yang diproyeksikan untuk mengantisipasi semua tantangan perlambatan ekonomi global, memitigasi adanya potensi stagnasi ekonomi Indonesia (middle income trap), serta untuk mengoptimalkan daya saing investasi yang bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. 

Upaya yang dilakukan Pemerintah tersebut didukung dan dikuatkan dengan program-program pembangunan infrastruktur dalam periode 2020-2024. Pembangunan infrastruktur ini ditujukan untuk membangun konektivitas kawasan yang menghubungkan kawasan industri, pariwisata, dan kawasan ekonomi masyarakat. Tetapi, berbagai kebijakan dan upaya tersebut tentu tetap harus mempertimbangkan situasi maupun kondisi yang dihadapi masyarakat Indonesia. Pemerintah harus berpihak kepada strategi pemulihan ekonomi yang berkelanjutan selaras dengan agenda Sustainable Development Goals (SDGs) sedangkan, beberapa lembaga swadaya masyarakat dan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) memberikan catatan khusus terhadap pembentukan UU Cipta Kerja dan pembangunan infrastruktur yang akan berpotensi mengurangi penikmatan hak-hak warga negara, merusak maupun mengorbankan lingkungan hidup, masyarakat adat serta hak-hak buruh. Maka dari itu, proyeksi dan orientasi pembangunan Indonesia pada 2021 harus diupayakan untuk dapat mengintegrasikan berbagai pendekatan dan kepentingan yang menguntungkan semua kalangan. 

Mengingat peluang dan tantangan yang dihadapi menjadi salah satu momentum yang tepat bagi Sharia Economic Forum Universitas Gunadarma untuk menyelenggarakan perhelatan akbar Gunadarma Sharia Economic Forum (GSENT) 2021 dalam upaya membuka perspektif masyarakat. GSENT juga merupakan bukti kecintaan terhadap kemajuan Islam dan upaya untuk memulihkan perekonomian Nasional ditengah pandemi menuju pascapandemi yang teraplikasikan dalam tema besar “Reshaping the future: Post-Pandemic Growth Sustainability for the National Economic Recovery through Optimization of Islamic Economics”